Kamis, 01 April 2010

Kerendahan Hati

Jadwal saya lumayan padat minggu itu, plus ditambah saya baru saja pulih dari sakit, Puji Tuhan aaahh senangnya sudah sehat kembali^^. Lumayan seringnya saya pulang larut malam, sekolah pemuridan, mengajar, dan tidur malam pun sudah menjadi suatu kebiasaan buat saya. Saya harus mempersiapkan banyak bahan bahan mengajar, membuat tugas, membuat laporan dan mengeditnya serta mengirimkan sebelum waktunya. Ditambah saya kudu ada waktu pribadi bersama Tuhan, saya dituntut lebih lagi dalam melakukan semuanya ini.

Dengan apa yang saya lakukan ini semua membuat tubuh saya letih, capek pikiran, capek fisik, dan membuat saya telat ketika bangun di pagi hari untuk memulai pekerjaan ,karena terlalu larut saya tidur. Dan suatu ketika kakak saya ada menegor saya….dia katakan ,” Kok kamu sekarang kalau saya perhatikan,pertumbuhan rohani kamu meningkat tapi dalam sekuler kok malah menurun?”. Saya bertanya aaah masa ya, tapi Puji Tuhan kalau saya cepat tanggap. Saya mencari kakak rohani saya dan mendiskusikan apa yang menjadi beban di hati, hanya untuk satu tujuan yaitu saya mau menjadi orang yang lebih baik, mau belajar terus dan ingin tahu setiap letak kesalahan saya itu dimana dan berusaha untuk memperbaikinya. Saya tak bisa melupakan kata kakak saya ketika ia menegor saya pagi itu…..,”payah kamu”….well, saya merasa tertantang dan saya mau berubah. Saya sangat bersyukur ada orang orang yang mengasihi dan siap menegor saya yang Tuhan tempatkan disekitar saya.

Puji Tuhan, saya telah mendapatkan solusinya yang terbaik, ternyata yang menjadi dalangnya itu adalah karena saya kurang bisa memanage waktu saya,banyak waktu saya yang terbuang. Jujur yaaa,saya membuang waktu bukan untuk hal hal yang tak berguna, justru karena di malam hari saya banyak meluangkan waktu untuk kegiatan rohani, dari membaca kitab perjanjian lama dan baru, kitab amsal, menghafalkan ayat, berdoa syafaat, memuji menyembah Tuhan, merenungkan Firman, memperkatakan Firman, mempersiapkan bahan bahan, berdiam diri dengan Tuhan, dan sebagainya. Waktu saya habis terbuang disitu. Ternyata saya harus mengurangi porsi makanan rohani saya yang kenyataannya sangat sangat sangat baik sekali tentu saja,tapi saya harus menguranginya agar saya bisa melakukan hal hal yang lain, dengan menenangkan diri, berisitirahat dan tidur lebih pagi agar keesokan harinya saya dengan badan yang fit bisa bangun lebih pagi dan bersiap siap untuk bekerja. Luar biasa, saya sangat bergairah dengan semua ini.

Banyak khan dari kita yang ketika ditegor itu malah jadi sakit hati? Kepahitan? Marah?. Hmmm dibutuhkan kerendahan hati loh untuk mau menerima tegoran, kritikan, pemasukan dari seseorang. Justru kita harus bersyukur selama masih ada orang yang mau menegor kita karena itu semua untuk kebaikan kita. Nah bagaimana dengan respon kita? Apakah kita mau menerimanya dengan rendah hati dan mau belajar untuk berubah? Atau Anda malah memilih untuk menolaknya dengan alasan gengsi dan mengeraskan hati untuk tak mau berubah?

Milikilah kerendahan hati,karena itu yang berharga di hadapan Tuhan. DIA tak suka kepada orang yang tinggi hati. Dalam amsal 16:18 : ” Kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan.”. Ketika kita mau belajar untuk rendah hati sesungguhnya hati kita sedang dibentuk untuk menjadi lemah lembut. Apakah Anda mau?

GBU

Aihua

Tidak ada komentar: