Minggu, 02 Mei 2010

Mencurigai

Keluarga saya mulai memperkerjakan seorang supir baru. Saya melihatnya untuk pertama kali dan jujur kalau hati agak kurang sreg. Lalu saya mulai mendiskusikan apa yang saya rasakan kepada orang-orang disekitar saya. Kami mulai mencurigai dan membicarakan hal hal yang terburuk yang mungkin saja dapat terjadi. Setiap kali si supir mengambil mobil yang ada di rumah belakang(Karena ada 2 tempat yang berbeda), itu harus ditemani oleh salah seorang pegawai lama kami, kami agak kuatir dan belum bisa tenang kalau dilepas sendiri, nanti bisa-bisa dia mengambil kunci lalu kabur dengan membawa mobil, bisa-bisa apalah dan macem-macem semua pikiran negative kami, phew sangat memalukan sekali rasanya untuk membicarakan hal ini, padahal kami sekeluarga adalah orang-orang yang percaya Tuhan. Tapi beginikah tingkah laku kami?

Ya! Tapi disinilah justru saya harus terbuka agar semua kita dapat belajar. Setelah seminggu lebih si supir bekerja, papa saya suatu hari berkata,” berikan saja kunci rumah belakang kepada dia, kan dia bisa buka pintu sendiri, masa setir mobil bisa tapi buka pintu sendiri gak bisa”. Hmmm, dari semua perkataan papa menyadarkan saya bahwa dia saja yang belum benar-benar percaya akan Tuhan bisa tidak berpikiran negative kepada sang supir. Sedangkan saya saja yang sudah beribadah kepada Tuhan lamanya masih ada negative thinking ya? Iya atau iya ya kita semua begitu? ^^

Memang dalam Alkitab mengajarkan kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati dan waspada terhadap semua orang. Waspada terhadap semua orang bukan berarti kita jadi berpikiran negative terus menerus terhadap seseorang. Lagipula hati seseorang siapa yang tahu? Kalau memang dia ingin berbuat jahat mana bisa kita ketahui? Apalagi pekerjaannya sebagai supir, mau gak mau kita harus mempercayakan mobil kepada dia. Memang sebelumnya sang supir bekerja, dia adalah kenalan dari supir saudara saya yang sudah saya kenal baik, dan ia memperkenalkan temannya untuk bekerja kepada kami. Segala usaha atau bagian dari pihak kami sudah kami lakukan dengan sebaik baiknya. Ada langkah-langkah yang sudah diambil yaitu pertama, referensi dari orang orang, kedua , fotocopy KTP supir, ketiga , mengecheck keberadaan tempat tinggal sang supir. Kami sudah melakukan bagian kami tinggal kami serahkan bagian yang tidak mampu kamu lakukan kepada Tuhan.

Saya belajar untuk tidak menaruh curiga kepada orang lain, kalau pikiran kita negative maka sesungguhnya hati kita sudah berbuat jahat, karena segala sesuatu berasal dari hati. Amsal 4:23 “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan”.

Sudahkah kita belajar untuk tidak mencurigai orang lain? Selamat praktek!^^

Tuhan memberkati

Aihua

Tidak ada komentar: