Minggu, 19 Juli 2009

Lambat naik,cepat turun

Apa sich maksudnya dengan lambat naik cepat turun?bingung yaaaa saudara.hmmm yang saya maksudkan disini adalah "emosi" kita.saya mau cerita sedikit nech.waktu pagi hari saya bangun,seperti biasa jadwal saya adalah mandi dengan menggunakan air panas,dan itu merupakan suatu rutinitas yang saya jalani bertahun tahun,memang sich tidak perlu "panas panas" asal "hangat" cukuplah heheeh.sederhana menurut saya,saya harus menunggu dulu air di dalam "teko" alumunium yang berukuran cukup besar itu sampai mendidih.kenapa?ya,karena saya memasaknya di atas kompor,sampai mendidih baru dituangkan kedalam bak mandi.

Dan itu suatu kewajiban bibi saya untuk memasaknya dan menuangkannya setiap kali mendidih dan dengan demikian maka saya bisa langsung mandi di pagi hari nya.tapi herannya di pagi itu suasananya tidaklah demikian,ketika saya bangun,lalu bibi saya yang sudah bekerja cukup lama dengan saya masuk ke dalam kamar dan mulai membereskan kamar saya.saya bertanya apakah air panas saya sudah tersedia atau belum.dan bibi saya katakan ,"sebentar ya".lalu saya segera ke dapur,dan saya melihat bibi saya yang baru bekerja 7 bulan sedang sibuk menggunakan Hp nya untuk menelpon seseorang.dia sempat menyapa saya.yang herannya air panas saya sudah selesai mendidih,api di atas kompor pun sudah dimatikan,lalu kenapa dia tidak menuangkannya ke dalam bak mandi.bukankah ini sudah menjadi suatu rutinitas yang seharusnya mereka lakukan di pagi hari????

Lalu saya masih menunggu mereka tanpa berkata apapun,saya sempat mengulur waktu dengan menggosok gigi dan mencuci muka sebelum saya mandi.bahkan saya sempat meminum jus buah.berapa menit yang sudah saya gunakan untuk menunggu kedua bibi saya ini.tapi bibi saya pun masih sibuk membereskan kamar tanpa memperdulikan,atau mungkin lupa kali ya.atau bibi saya yang satunya lagi keasyikan ngobrol ditelpon kali ya sampai melupakan pekerjaannya.duhhh jujur saudara,emosi saya mulai naik,akhirnya saya langsung mengambil "teko" alumunium tersebut yang sudah berisi dengan air mendidih dan saya menuangnya sendiri ke dalam bak mandi.ketika "teko" tersebut sudah kosong lalu saya menaruhnya ke tempat cucian piring dengan mengeluarkan bunyi "DUNG"!...saudara mengerti?ya saking emosi,saya menaruh "teko" itu dengan kasar.lalu bibi saya pun datang dari kamar saya dan berkata kepada saya apakah air panasnya sudah dituang.itu pun membuat saya emosi.lalu saya menjawabnya bahwa saya sudah menuangnya.dia pun berkata lagi kepada saya kenapa saya tidak memberitahu dia.eeerrghhh membuat saya emosi lagi.(bukannya itu sudah menjadi kewajiban mu!mengapa dia masih bertanya lagi kepada saya),saya pun menjawab bahwa mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka masing masing.yang satu sibuk di kamar dan yang satu sibuk menelpon.

Ketika saya sedang berbicara,bibi saya yang sedang menelpon itu baru sadar kalau ternyata saya yang sudah menuang air panas tersebut dan berkata kepada saya mengapa saya tidak memberitahukan dia....apa apaan mereka ini.sudah menjadi tanggung jawab mereka dan merupakan suatu rutinitas yang harus mereka lakukan tapi mereka berbalik secara tidak langsung mempersalahkan saya karena saya tidak memberitahukan mereka?sangat emosi saya.tapi saya menahan emosi saya dan tidak berkata kata lagi.karena akan lebih baik saya berdiam diri ketika saya sedang emosi daripada saya berkata kata karena saya kuatir akan keluar kata kata yang tidak baik.lalu saya segera masuk ke kamar mandi dan relax dengan air panas yang sudah tersedia.

Selama 10 menit itu saya mandi,sambil berpikir apa yang barusan terjadi dan saya menenangkan diri saya dan dengan segera "emosi" saya langsung turun.dalam waktu 10 menit saja,saya sudah menjadi orang yang biasa dan stabil lagi.setelah keluar mandi,saya pun kembali berbincang bincang dengan bibi saya tanpa ada ganjalan di hati,bahkan saya sadar kalau saya tidak boleh seperti itu.

ini suatu pelajaran berharga buat saya,haaaaahhhhh biar saya cepat turun emosinya ya hahaha.jujur loh kadang kita sebagai anak Tuhan suka kan cepat emosian dan lambat redanya?hayo ngaku?iya atau iya?memang kita harus saling belajar dan saling mengingatkan satu dengan yang lain.saya mendoakan agar kita semua harus menjaga "emosi" kita amin?

Biar kita semua lambat naik(kalau bisa jangan naik alias emosian) tapi cepat turun.

GBU

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sangat bagusssss n gw diberkati buanget ,tlisan murid maju go go!!!gbu