Jumat, 02 Juli 2010

Menghormati Orang Tua

Banyak diantara kita yang tidak menghormati atau menghargai orang tua. Saya pun dahulu termasuk orang yang tidak tunduk pada otoritas orang tua saya, suka membantah bahkan melawan. Merasa diri lebih benar, ternyata setelah saya mengetahui kebenaran, saya belajar untuk merendahkan diri dan menghormati orang tua saya. Seharusnya saya bersyukur karena Tuhan masih baik memberikan orang tua seperti mereka sekarang ini.
Alangkah pentingnya kita menghormati mereka karena Tuhan kirimkan mereka disamping kita itu sudah merupakan rencanaNya agar dapat mendidik, mengajar kita sebagai seorang anak. Mengapakah banyak diantara kita malah bersungut-sungut ketika dinasehati mereka? Tidak menerimanya bahkan hati yang merasa kesal dan emosi iya atau iya?^^….. saya pun pernah mengalaminya….
Percayalah adalah lebih berbahagia jika orang tua masih memberikan nasehatnya kepada kita daripada mereka cuek bebek kepada kita, itu tanda mereka mengasihi kita dan care loh sama kita^^. Mereka memikirkan jauh ke depannya, masa depan kita, kebahagiaan kita, pekerjaan kita, apa yang kita lakukan, mereka mau memberikan yang the best.
Jadi mari kita sama-sama belajar untuk menghormati dan menghargai orang tua kita, mungkin ada diantara saudara mengatakan ,”Ahhh, orang tua saya itu tidak baik sifatnya, buat apa saya tunduk sama mereka?”….,”Orang tua saya saja tidak bisa memberikan contoh yang baik kok bagi anaknya, buat apa saya menghargai orang tua semacam itu!”……hati-hati saudara dengan perkataanmu, sejelek-jeleknya orang tua kita, sejahat-jahatnya, sejudes-judesnya, hhhhmmm seapa-apanyalah mereka tetap adalah orang tua kita, kita dititipkan Tuhan kepada mereka, bukan suatu kebetulan kita ada di bawah didikan mereka, semua sudah direncanakan dari awal oleh Tuhan. Jadi gunakanlah kesempatan yang Tuhan berikan agar kita belajar untuk menghormati bahkan melayani mereka, karena itu yang Tuhan kehendaki bagi kita semua, amin?
Jadilah anak-anak yang manis,sopan dan ramah yang bisa menyenangkan hati orang tua, dengan begitu orang tua pun dapat berubah karena kelakukan kita.
Tuhan memberkati
Aihua

Kejenuhan Hidup

Pernahkah saudara merasakan kejenuhan dalam hidup? Tentunya setiap kita pasti pernah mengalaminya, termasuk saya. Saya merasa capek, lelah, bosan, jenuh dengan kehidupan di dalam keluarga, pekerjaan bahkan pelayanan. Rasanya ingin meninggalkan semuanya itu, tak ingin terlibat lagi dalam pelayanan. Yang paling parahnya adalah saya ingin kembali kepada kehendak pribadi atau kehendak bebas saya, saya merasa lebih senang dengan freewill daripada saya harus menuruti kehendak Tuhan. Aahhh entahlah apakah ada diantara saudara yang mengalami seperti apa yang saya alami ini?
Sungguh-sungguh sangat kacau kondisi saya pada waktu itu, malas untuk persekutuan, bekerja pun rasanya tak bergairah, mumet di rumah ha ha ha^^. Saya bersyukur dengan kehadiran dari rekan-rekan seperjuangan yang selalu menguatkan dan mendoakan saya agar tidak menyerah. Meskipun demikian tetap yang bisa menolong saya adalah diri saya sendiri dan bukan orang lain, mereka bisa mendoakan dan memberikan nasehat, tapi itu semua tergantung pribadi saya apakah saya mau dikalahkan dengan keadaan atau sebaliknya saya memilih untuk bangkit dan meraih kemenangan dengan berada di atas situasi apapun itu.
Saya memfokuskan diri kepada tujuan hidup saya. Untuk apa saya diciptakan dan untuk apa saya ada di dunia ini, dan akhirnya saya pun bangkit. Dalam efesus 2:10 dikatakan bahwa kita ada buatan Allah, diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan sebelumnya. Saya belajar dari semua ini agar tidak mudah kalah dengan keadaan. Harus selalu bersukacita.
Mari kita sama-sama bangkit, mungkin ada saudara yang jenuh dan lelah seperti saya, ingat dan fokus pada tujuan hidup anda. Tetap berada di atas situasi.
Tuhan memberkati
Aihua