Kamis, 19 November 2009

Kejujuran

Waktu saya dan kakak serta saudara saudara yang lain menikmati perjalanan menuju puncak,tak terasa sudah waktu berlalu dan akhirnya kami merasa lapar ditengah jalan ya maklum karena memang kami belum memasukan makanan apapun ke dalam perut kami sejak kami berangkat menuju puncak,dan saat itu sudah menjelang malam hari.kami melewati sebuah rumah makan dan kami masuk dan memarkir kendaraan kami.

Kami pun langsung menuju meja makan dan kami dipersilakan duduk,lalu seperti menjadi kebiasaan kami,kami langsung buru buru meng order makanan hahaha,laper sekali,perut kosong plus ditambah udara di puncak pada waktu malam terasa dingin di tubuh.

Ternyata,rumah makan tersebut mempunyai peraturan yaitu sebelum menikmati hidangan,harap makanan yang terlah dipesan itu harus dibayar terlebih dahulu.jujur saya tidak terlalu memperhatikan tanda tulisan yang ada di atas meja kami saat itu karena kami sudah sibuk menikmati perbincangan antara satu dengan yang lainnya.sang pelayan pun mendekati saya dan memberikan kepada saya bon orderan makanan yang baru saja kami pesan tadi dan dia pun berkata kepada saya untuk membayarnya.well,no problem bagi saya,kemudian saya mengecheck terlebih dahulu sebelum saya membayarnya apakah memang sudah sesuai dengan apa yang saya orderkan.

Tak disangka,terjadi kesalahan kecil pada bon tersebut.saya dan kakak saya waktu itu memesan "nasi merah" dan beberapa piring lainnya adalah "nasi putih",lalu saya berkata kepada sang pelayan bahwa nasi merah yang saya order itu belum termasuk di dalam bon tersebut dan saya meminta agar dia mengedit ulang bon tersebut.lalu sang pelayan pun undur diri.

AHH Akhirnya makanan yang terlah kami pesan pun datang,tak kuasa kami menahan rasa lapar langsung lah kami melahapnya dengan penuh nikmat^^....waktu pun berlalu dan didapatinya piring piring sudah kosong bersih alis kering karena sudah berpindah tempat ke dalam perut kami hahahaha^^.
Dan saya dan kakak saya pun masih meng order kembali,kami melihat menu siomay ikan dan udang wow rasanya kepengen dech!akhirnya kami pun memesan kembali,setelah datang maka kami pun dengan cepat menghabiskannya.

Herannya sampai kami kenyang pun bahkan sampai kami ngobrol ngobrol dengan santai,tagihan bon tersebut tidak kunjung datang.sampai akhirnya saya memanggil sang pelayanan meminta tagihan bon kepadanya.lalu saya kembali mengecheck dan semua tepat sekali sesuai dengan apa yang saya pesan,kemudian saya membayarnya.

Nah,pelajaran apa yang bisa kita dapat dari kejadian ini???well,ini memang kejadian kecil dan mungkin diantara kita ada yang merasa hal ini sudah biasa,tapi tahukah saudara,banyak sekali saya dapati orang orang percaya banyak yang tidak jujur dalam hal sekecil ini.bagaimana mungkin Tuhan bisa mempercayakan kepada kita sesuatu yang besar?bila dalam hal kecil pun kita tidak setia atau tidak jujur?

Kenapa mereka tidak mau menagih bon tersebut sampai kami kelar makan bahkan sampai kami ngobrol?saya yakin karena mereka melihat kejujuran dari kami.mereka menghargai itu,meskipun sepiring nasi merah hanya seharga 6000 rupiah saja,tapi mereka melihat bahwa kami ini bukan orang biasa.kami membawa dampak bagi mereka,kami membuktikan pada dunia bahwa masih ada orang orang jujur.

Bukankah sering diantara kita ketika kita mengalami hal diatas lalu kita berkata ,"ahhh nasi merahnya tidak di charge well ini memang berkat Tuhan"???? atau ,"eeehhh nasi merah kita gratis loh,biarin aja toh kapan lagi ya gak????"saudara,buka mata hati mu,apakah berkat Tuhan bisa tercurah diatas kecurangan yang sudah kita perbuat?bila orang dunia tahu bahwa kita ini anak Tuhan bukankah akan mencoreng nama Tuhan?mempermalukan namaNya?

Mari renungkan,apakah dalam kehidupan sehari hari kita sudah bertindak benar?ingat!mungkin manusia tidak melihat tapi Tuhan punya mata,mataNya tertuju pada setiap orang.

Tuhan memberkati!

Aihua